Tuesday, April 2, 2013

Sekilas Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Puisi


Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Untuk menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi, kita harus membaca secara detail dan penuh penghayatan puisi tersebut. Nah, saya akan menjelaskan apa sajakah unsur-unsur intrinsik puisi dan unsur-unsur ekstrinsik puisi. Langsung saja kita simak selengkapnya.

Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut. Adapun unsur-unsur intrinsik suatu puisi, meliputi:
 
1.       Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
2.      Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
3.      Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
4.     Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
5.      Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.
6.     Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.
7.      Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
8.      Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
9.     Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10.  Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
11.     Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.
12.   Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
13.   Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
14.   Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut menulis puisinya. Berikut ini adalah macam-macam unsur ekstrinsik puisi:
1.       Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis.
2.      Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.
3.      Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial ketika puisi itu dibuat.



No comments:

Post a Comment